insyaallah blog ini akan saya isi dengan beberapa materi yang mungkin bermanfaat buat semuanya... jzk

Sabtu, 18 September 2010

Sepotong Roti Penebus Dosa


Abu Burdah bin Musa al-Asy’ari meriwayatkan, bahwa ketika menjelang wafatnya Abu Musa pernah berkata kepada putranya, “Wahai anakku, ingatlah kamu akan cerita tentang seseorang yang mempunyai sepotong roti!”.
Dahulu di sebuah tempat ibadah ada seorang lelaki yang sangat tekun beribadah kepada Allah. Ibadah yang dilakukannya itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun. Tempat ibadahnya tidak pernah ditinggalkannya, kecuali pada hari-hari yang telah dia tentukan. Akan tetapi, pada suatu hari, ia digoda oleh seorang wanita sehingga dia pun tergoda dalam bujuk rayunya dan bergelimang di dalam dosa selama tujuh hari sebagaimana perkara yang dilakukan oleh pasangan suami-istri. Setelah ia sadar, lalu ia bertobat, dan tempat ibadahnya itu ditinggalkannya. Ia melangkahkan kakinya pergi mengembara sambil disertai dengan megerjakan shalat dan bersujud.
Akhirnya,
dalam pengembaraannya itu, ia sampai ke sebuah pondok yang di dalamnya terdapat dua belas orang fakir miskin. Lelaki itu juga bermaksud untuk menumpang bermalam disana, karena sudah sangat letih dari sebuah perjalanan yang sangat jauh. Dia tidur bersama dengan fakir miskin dalam pondok itu.
Setiap hari seseorang membagi-bagikan roti kepada setiap fakir miskin yang berada di pondok tersebut. Lelaki yang sedang bertobat pada Allah itu pun mendapatkan bagian, karena disangka sebagai seorang miskin. Rupanya salah seorang diantara orang miskin itu ada yang tidak mendapat bagian dari orang yang membagikan roti tersebut, sehingga kepada orang yang membagikan roti itu ia berkata, “Mengapa kamu tidak memberikan roti itu kepadaku ?”. Orang  yang membagikan roti itu menjawab, “Kamu tidak dapat melihat sendiri, roti yang aku bagikan semuanya telah habis, dan aku tidak memberikan kepada mereka lebih dari sepotong roti.” Mendengar jawaban orang yang membagikan roti tersebut, maka lelaki yang sedang bertobat itu lalu mengambil roti yang telah diberikan kepadanya dan memberikannya kepada orang yang tidak mendapat bagian tadi. Sedangkan keesokan harinya, orang yang bertobat itu meninggal dunia.
Di hadapan Allah, ditimbanglah amal ibadah yang pernah dilakukan oleh orang yang bertobat itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun dengan dosa yang dilakukannya selama tujuh malam. Ternyata hasil dari timbangannya tersebut, amal ibadah yang dilakukan selama tujuh puluh tahun itu dikalahkan oleh kemaksiatan yang dilakukannya selama tujuh malam. Akan tetapi, ketika dosa yang dilakukannya selama tujuh malam itu ditimbang dengan sepotong roti yang pernah diberikannya kepada fakir miskin yang sangat memerlukannya, ternyata amal sepotong roti tersebut dapat mengalahkan perbuatan dosanya selama tujuh malam itu. Kepada anaknya Abu Musa berkata, “Wahai anakku, ingatlah olehmu akan orang yang memiliki sepotong roti itu!”.

0 komentar:

Posting Komentar